Jumat, 24 Juli 2015

Nama-nama Senyawa poliatomik

Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion-ion poliatomik. Ion poliatomik sendiri  adalah ion yang terdiri atas dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama-sama membentuk ion dengan ikatan kovalen. Umumnya Senyawa poliatomik terdiri atas unsur-unsur nonlogam.
Berikut ini adalah nama-nama beberapa senyawa poliatomik.

Rumus Ion
Nama Senyawa
Rumus Ion
Nama Senyawa
NH4+
Amonium
PO32-
Fospit
OH-
Hidroksida
PO43-
Fosfat
CN-
Sianida
AsO3-
Arsenit
CH3COO-
Asetat
AsO43-
Arsenat
CO32-
Karbonat
ClO-
Klorit
HCO3-
Bikarbonat
ClO2-
Klorat
SiO32-
Silikat
ClO4-
Perklorat
NO2-
Nitrit
MnO4-
Permanganat
NO3-
Nitrat
MnO42-
Manganat
SO32-
Sulfit
CrO42-
Kromat
SO42-
Sulfat
Cr2O72-
Dikromat

Tata nama untuk senyawa yang mengandung ion poli atom diatur sebagai berikut:
Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom. Contoh :

Rumus Kimia
Kation
Anion
Nama Senyawa
NaOH
Na+
OH-
Natrium hidroksida
KMnO4
K+
MnO4-
Kalium permanganat
NH4OH        =     amonium hidroksida
NH4Cl          =     amonium klorida
Catatan kecil:
1.         Anion-anion poliatom lebih banyak dibandingkan kation poliatom
2.        Oksigen dapat membentuk banyak anion poliatom yang disebut anion okso.
3.        Unsur-unsur logam tertentu seperti Cl, N, P, dan S dapat membentuk suatu seri anion okso yang mengandung beberapa atom oksigen. Penamaan berdasarkan tingkat oksidasi dari atom-atom yang mengikat oksigen
4.         Untuk tingkat oksidasi oksigen yang terkecil disebut hipo, dan yang paling tinggi disebut per.
5.        Semua anion okso dari Cl, Br, dan I memiliki muatan -1
6.        Beberapa anion okso yang mengandung sejumlah atom H, penamaannya disesuaikan misalnya H2PO42- (ion hidrogen fospat) dan H2PO4- (ion dihidrogen fospat)
7.        Awalan tio berarti bahwa satu atom sulfur telah ditambahkan untuk menggantikan satu atom oksigen (ion sulfat (SO4) memiliki satu atom S dan empat atom O; ion tiosulfat memiliki dua atom S dan 3 atom O (S2O3)



Monoatomik, Diatomik, Poliatomik dan Termokimia
Hal mendasar dalam menulis persamaan termokimia dalam pelajaran kimia adalah mengetahui jenis-jenis molekul unsur, mana yang monoatomik, diatomik, dan poliatomik. Siswa sering teledor dalam menuliskan unsur-unsur dalam persamaan termokimia. Misalnya untuk gas oksigen (dalam pernyataan kata-kata) jika ditulisakan dalam persamaan reaksi bukan ditulis O saja tetapi harus ditulis O2. Itulah mengapa ini saya katakan hal mendasar, dalam bahasan termokimia ini menjadi prinsip untuk menuliskan persamaan termokimia yang benar. Dengan menuliskan molekul unsur salah maka persamaan termokimia itu dianggap salah.
Description: http://urip.files.wordpress.com/2012/10/averillfwk-fig02_001.jpg?w=548&h=242
Pada termokimia, misalnya, ada definisi bahwa entalpi pembentukan standar adalah ΔH untuk membentuk 1 mol senyawa langsung dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Nah sering siswa keliru atau lupa bahwa ada beberapa molekul unsur yang diatomik dan poliatomik. Padahal molekul unsur diatomik itu hanya ada 7 unsur, hidrogen H2, nitrogen N2, oksigen O2, fluor F2, klor Cl2, iod I2, brom Br2, dan yang poliatomik hanya fosfor P4, belerang S8 dan selenium Se8 saja. Di luar itu semua merupakan monoatomik. Dalam pernyataan sering kalau ditulis gas oksigen atau oksigen saja maka dalam persamaan reaksi harus di tulis O2. Siswa sering asal tulis semua monoatomik dalam menuliskan persamaan termokimia. Demikian pula untuk molekul lain sebagaimana tercantum itu.
Berikut referensi yang bagus mengenai molekul unsur yang monoatomik, diatomik, poliatomik. http://www.angelo.edu/faculty/kboudrea/periodic/physical_diatomics.htm
Description: http://urip.files.wordpress.com/2012/10/diatomik-poliatomik.jpg?w=869
Ini adalah tekanan agar siswa tidak melakukan kesalahan lagi dan lagi. Penulisan persamaan termokimia sangat ketat karena didasarkan pada definisi-definisi tadi.
Contoh persamaan termokimia yang melibatkan unsur monoatomik, diatomik dan poliatomik sebagai berikut:
  1. Entalpi pembentukan standar MgSO4:
Mg(s) + 18 S8(s) + 2O2(g) →   MgSO4(g)       ΔH°f = –1285 kJ/mol
  1. Entalpi pembentukan standar PCl3:
¼ P4(g)32 Cl2(g) →  PCl3(l)      ΔH°f = –320 kJ/mol




Diatomic and Polyatomic Elements

1A
2A
3A
4A
5A
6A
7A
8A
(1)
(2)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
3B
4B
5B
6B
7B
8B
1B
2B
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
1
H
He
2
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
3
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
4
K
Ca
Sc
Ti
V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
Ga
Ge
As
Se
Br
Kr
5
Rb
Sr
Y
Zr
Nb
Mo
Tc
Ru
Rh
Pd
Ag
Cd
In
Sn
Sb
Te
I
Xe
6
Cs
Ba
La

Hf
Ta
W
Re
Os
Ir
Pt
Au
Hg
Tl
Pb
Bi
Po
At
Rn
7
Fr
Ra
Ac

Rf
Db
Sg
Bh
Hs
Mt
Ds
Rg
Uub
Uuq
6

Ce
Pr
Nd
Pm
Sm
Eu
Gd
Tb
Dy
Ho
Er
Tm
Yb
Lu
7

Th
Pa
U
Np
Pu
Am
Cm
Bk
Cf
Es
Fm
Md
No
Lr

Key:

diatomic element

polyatomic element

A number of elements are found in their elemental form as diatomic molecules.  In these molecules, two atoms are joined by one or more covalent bonds, forming a molecule with the general formula X2.
The elements found as diatomic molecules are hydrogen (H, element 1), nitrogen (N, element 7), oxygen (O, element 8), fluorine (F, element 9), chlorine (Cl, element 17), bromine (Br, element 35), and iodine (I, element 53).  (Their molecular formulas would be written as H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, and I2.)
  • Hydrogen atoms in the H2 molecule are joined by a single bond.
  • Halogen atoms in the X2 molecules (F2, Cl2, Br2, and I2), are also joined by single bonds.
  • Oxygen atoms in the O2 molecule are joined by a double bond.  (Actually, molecular orbital picture of O2 molecules is a great deal more complicated, but we'll get into that in another section.)
  • Nitrogen atoms in the N2 molecule are joined by a triple bond.
Some elements may be found in molecules of more than two atoms. 

  • At room temperature, sulfur consists of a ring of 8 sulfur atoms joined by single bonds.
  • Selenium also forms rings of 8 atoms.
  • White phosphorus consists of 4 atoms of phosphorus, with each of the atoms sitting at the corner of a tetrahedron.  In the more stable red phosphorus, the P4 tetrahedrons are linked together, resulting in a more stable, less reactive allotrope of phosphorus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar